Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Komite dan Alumni SDN Karduluk IV Gelar Pengajian Umum Bersama KH. Syaiful Islam

 Sumenep – Komite SDN Karduluk IV bersama Paguyuban Alumni kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sinergi sekolah dan masyarakat. Senin (8/9), mereka sukses menyelenggarakan Pengajian Umum Maulid Nabi Muhammad SAW yang menghadirkan penceramah kondang, KH. Syaiful Islam.






Acara ini digelar di halaman sekolah dengan dihadiri ratusan jamaah dari wali murid, alumni, hingga masyarakat sekitar. Sejak sore, halaman telah disiapkan panitia sudah terisi penuh, sementara suara shalawat bergema menyambut kehadiran para tamu.

Program Komite yang Konsisten Bermanfaat

Ketua Komite SDN Karduluk IV, Ustadz Affan Riady, menegaskan bahwa pengajian ini merupakan kelanjutan program komite yang selalu melibatkan alumni dan masyarakat.

“Setelah sebelumnya sukses melaksanakan Idul Adha berbagi daging ayam, kini kami kembali bersatu dalam pengajian Maulid Nabi. Tujuannya jelas, bagaimana sekolah berkolaborasi dengan masyarakat dan menghadirkan manfaat nyata,” ujar Ustadz Affan.

Kolaborasi Komite dan Alumni

Paguyuban alumni yang dipimpin oleh H. Zainullah turut berperan aktif sebagai penggerak kegiatan. Menurutnya, pengajian umum semacam ini bukan hanya sarana ibadah, tetapi juga wadah memperkuat ikatan emosional antara alumni dengan sekolah.

“Kami ingin menunjukkan bahwa alumni tidak hanya pulang bernostalgia, tapi juga hadir memberi energi positif bagi keberlanjutan program sekolah,” jelas H. Zainullah.

KH. Syaiful Islam menekankan pentingnya meneladani peran perempuan dalam sejarah Islam, yang tidak hanya hadir sebagai pendukung dari belakang, tetapi juga menjadi tokoh utama dalam perjuangan dan dakwah.

Nusaibah binti Ka’ab, Perisai Nabi di Perang Uhud

KH. Syaiful Islam mengisahkan sosok Nusaibah binti Ka’ab, sahabat perempuan Nabi Muhammad SAW yang lebih dikenal sebagai Ummu ‘Ammarah. Pada Perang Uhud, ketika pasukan Muslim kocar-kacir, Nusaibah tampil gagah berani maju ke medan laga. Ia melindungi Rasulullah SAW dengan pedang dan panah, hingga tubuhnya penuh luka.

“Ketika banyak pasukan lari, Nusaibah justru maju. Dialah perisai Rasulullah di Uhud, seorang perempuan yang keberaniannya diakui Nabi sendiri,” tegas KH. Syaiful Islam di hadapan jamaah.

Khaula binti al-Azwar, Singa Perang dari Syam

Selain Nusaibah, KH. Syaiful Islam juga mengisahkan sosok Khaula binti al-Azwar, seorang pejuang tangguh pada masa Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Ia adalah saudara dari panglima perang terkenal, Dhirar bin al-Azwar.

Khaula dikenal turun langsung ke medan perang melawan Bizantium. Dengan keberaniannya, ia menyamar sebagai laki-laki, memimpin serangan, dan mengobarkan semangat pasukan Muslim.

“Keberanian Khaula membuat musuh gentar dan kawan terinspirasi. Saat identitasnya terbongkar, ternyata dia perempuan. Inilah bukti bahwa Islam memuliakan perempuan bukan hanya sebagai ibu, tapi juga sebagai pejuang peradaban,” tutur KH. Syaiful Islam.

Pesan Inspiratif untuk Generasi Muda

KH. Syaiful Islam menekankan, kisah Nusaibah dan Khaula adalah teladan bagi umat, khususnya generasi muda. Perempuan bukan hanya pelengkap, tetapi penentu arah perjuangan.

“Anak-anak kita, baik laki-laki maupun perempuan, harus tumbuh dengan keberanian, akhlak mulia, dan semangat perjuangan seperti dua tokoh hebat ini. Karena Islam dibangun bukan hanya oleh kaum pria, tapi juga dengan peran luar biasa perempuan,” pungkasnya.

Sekolah Sebagai Pusat Kebersamaan

Pengajian umum ini sekaligus menegaskan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar akademik, melainkan juga pusat kebersamaan sosial dan religius. SDN Karduluk IV bersama komite dan alumni berhasil menghadirkan momentum yang mendekatkan sekolah dengan masyarakat secara lebih luas.

Post a Comment for " Komite dan Alumni SDN Karduluk IV Gelar Pengajian Umum Bersama KH. Syaiful Islam"